Pertunjukan ini dibawakan dengan cara yang unik dan rasa yang berbeda, di mana para dalang harus menuangkan pesan mereka dengan memainkan tangan-tangan mereka yang lincah dalam mengendalikan gerak-gerik boneka, atau yang biasa dikenal dengan "puppet show".

Pertunjukan ini menampilkan kisah seorang syaitan bernama Bai Xiu Xiu yang menginginkan kehidupan kekal. Untuk memenuhi keinginannya, dia memohon bantuan kepada dewa tertinggi yang berkuasa di tempatnya bertinggal. Keinginan Bai Xiu Xiu dapat dikabulkan asalkan dia memenuhi satu persyaratan, iaitu bahawa dia tidak boleh bertemu lagi dengan suami tercintanya. Bai Xiu Xiu yang sangat ingin permintaannya dikabulkan menyetujui persyaratan itu. Tidak lama kemudian, dia dijelma menjadi sebuah makhluk yang terbuat dari bahan-bahan plastik.
Awalnya, Bai Xiu Xiu sangat senang. Namun keadaan mulai berubah sejak teman-teman bermainnya yang tidak memperoleh kehidupan kekal, satu demi satu meninggal dunia. Bai Xiu Xiu sangat sedih dan kesepian sampai akhirnya bertahun-tahun kemudian suaminya berhasil menemukannya kembali. Dalam pertemuan itu juga, suami Bai Xiu Xiu yang juga sudah tua renta meninggal dunia. Bai Xiu Xiu sangat sedih dan menangis tersedu-sedu. Namun, di luar perkiraannya, titik-titik air yang mengalir daripada matanya ternyata beracun dan saat butir-butir air itu mengalir ke suaminya, tubuh mayat itu langsung terbakar hingga abu dan Bai Xiu Xiu pun terpingsan pula.
Tetapi, sebab Bai Xiu Xiu tidak menepati janjinya, lahirlah seorang bayi hitam, tanpa disadarinya. Bayi hitam yang tersesat dengan ibunya itu menangis setiap hari, ingin sekali kembali ke pangkuan ibunya. Bayi hitam itu mempunyai formasi serupa awan hitam dan tetesan air matanya menurunkan hujan masam ke dunia dan mengakibatkan dampak negatif dalam kehidupan manusia. Para bunian yang ladangnya hancur oleh hujan masam itu sangat kesal dan segera memikirkan solusi terbaik dan tercepat. Akhirnya, dengan bantuan para peri dan bunian, bayi hitam itu kembali lagi ke sisi ibunya, Bai Xiu Xiu, dan berhenti menyebabkan huru-hara di dunia.
Di balik kisah ini, terdapat sebuah pesan abstrak yang ingin disamapaikan oleh para dalang. Melalui kisah ini para dalang ingin menyampaikan agar kami harus mulai bertindak hemat dengan menyimpan dan/ atau menggunakan kembali barang-barang yang dapat didaur ulang. Para dalang juga mempergunakan barang-barang bekas dalam mendekorasi setting pertunjukan dan membuat boneka-boneka untuk mendorong kita dan menekankan pesan samar yang mereka sampaikan melalui kisah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar